Tuesday, October 1, 2024

Pengalaman Berharga Belajar di IMD Business School Swiss

Pengalaman Berharga Belajar di IMD Business School Swiss

Selama saya belajar di IMD Business School di Swiss, pengalaman ini sungguh membuka mata dan mendalam. Terletak di tepi Danau Jenewa, kampusnya memberikan suasana yang mendukung pengembangan intelektual dan pertumbuhan pribadi. Di tengah intensitas akademis dan diskusi strategis di kelas, saya beruntung diajar oleh dua profesor luar biasa, Professor Rick Roi dan Nicollo Pisani, yang keahlian dan wawasannya mendorong saya untuk berpikir kritis dan inovatif. Saya juga dikelilingi oleh mahasiswa dari seluruh dunia, yang memperkaya perspektif saya dalam memahami bisnis global. Setiap hari, saya mendapat wawasan baru dari profesor yang ahli di bidangnya dan rekan-rekan yang ambisius, menciptakan lingkungan kolaboratif yang penuh inspirasi. Pengalaman ini tidak hanya memperkuat pemahaman saya tentang manajemen bisnis, tetapi juga membangun jaringan yang berharga dan ikatan persahabatan lintas budaya.

Saya termasuk dalam kelompok 42 orang Top Talent BUMN terpilih dari BoD-1, yang mendapat kesempatan berharga untuk belajar di IMD. Di tengah dinamika pembelajaran, kami, sebagai perwakilan dari berbagai perusahaan BUMN, saling berbagi wawasan dan pengalaman unik. Saya sendiri mewakili Pos Indonesia, sebuah tanggung jawab yang membuat saya semakin terdorong untuk memberikan yang terbaik. Dengan berbagai latar belakang yang beragam, kami belajar bersama untuk memperkaya perspektif dalam menghadapi tantangan yang dihadapi BUMN di tengah era disrupsi dan perubahan cepat dalam dunia bisnis global.

Salah satu pelajaran penting yang saya pelajari selama di IMD adalah tentang bagaimana menjadi seorang pemimpin yang memiliki wawasan ambidex profile—kemampuan untuk menyeimbangkan eksplorasi inovasi baru dan eksploitasi praktik yang sudah ada. Pelajaran ini sangat relevan bagi kami, para pemimpin masa depan BUMN, karena fleksibilitas dan adaptabilitas menjadi kunci sukses di tengah kompleksitas dunia bisnis saat ini. Dengan bimbingan Professor Rick Roi dan Nicollo Pisani, saya memahami bagaimana kepemimpinan ambidex dapat mendukung keberlanjutan dan pertumbuhan perusahaan. Wawasan ini memberi saya landasan yang kuat untuk memimpin Pos Indonesia dalam menghadapi tantangan masa depan dengan pandangan yang lebih luas dan inovatif.

Selain itu, saya juga mendalami isu-isu globalisasi yang sedang berubah, terutama konsep decoupling, di mana dunia ekonomi mulai memisahkan diri dari ketergantungan yang selama ini ada. Para profesor di IMD memberikan wawasan mendalam tentang bagaimana arah masa depan kemungkinan akan menuju ke "less-globalization", sebuah tren di mana negara-negara dan perusahaan mulai berfokus pada kemandirian dan diversifikasi sumber daya. Dengan adanya ketegangan geopolitik dan tantangan ekonomi global, saya belajar bahwa pola hubungan internasional dan supply chain akan semakin terfragmentasi. Pemahaman ini membantu saya merencanakan strategi yang lebih resilient untuk Pos Indonesia dan memastikan perusahaan tetap relevan dalam lanskap bisnis yang terus berubah.

Studi Kasus: ADIDAS

Dalam studi kasus Adidas yang saya pelajari di IMD, fokusnya adalah bagaimana perusahaan ini terus bergerak cepat di tengah dunia pasca-COVID-19. Dipimpin oleh CEO Kasper Rørsted, Adidas menghadapi tantangan besar akibat pandemi yang memengaruhi rantai pasokan global dan memaksa penutupan banyak toko fisik. Namun, salah satu langkah strategis yang diambil adalah meningkatkan transformasi digital perusahaan, termasuk e-commerce, yang menjadi pilar utama untuk mempertahankan pendapatan selama krisis. Adidas juga memperluas penggunaan teknologi digital untuk menciptakan pengalaman belanja yang lebih personal dan mendekatkan merek kepada konsumen global. Di masa depan, tantangan utama bagi Adidas adalah bagaimana memanfaatkan momentum ini untuk tetap kompetitif di tengah disrupsi digital yang terus berkembang. Ini melengkapi pengalaman belajar saya di IMD, yang kini terangkai dalam enam paragraf mengenai perjalanan kepemimpinan, isu globalisasi, serta strategi bisnis yang relevan.

Isu Tentang ESG

Selain itu juga saya belajar tentang etika bisnis, tata kelola, dan keberlanjutan yang saya pelajari, fokusnya adalah bagaimana isu lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) semakin menjadi faktor penting dalam keputusan bisnis. Dengan meningkatnya perhatian global terhadap perubahan iklim, perusahaan diharapkan untuk beradaptasi dan mengambil langkah konkret dalam mengurangi jejak karbon mereka, termasuk di Indonesia. Indonesia, sebagai negara dengan emisi CO₂ yang signifikan, memiliki peran penting dalam mendorong kebijakan keberlanjutan yang lebih kuat, baik melalui kerangka regulasi maupun implementasi harga karbon.

Isu ESG ini juga menambah wawasan penting bagi saya dalam memimpin Pos Indonesia. Menghadapi tantangan globalisasi yang berkurang dan disrupsi digital, aspek keberlanjutan menjadi semakin relevan, terutama dalam memastikan bahwa langkah-langkah bisnis kami selaras dengan tanggung jawab lingkungan dan sosial yang lebih besar, sekaligus memastikan pertumbuhan jangka panjang yang berkelanjutan.

Post a Comment

Whatsapp Button works on Mobile Device only

Start typing and press Enter to search